KUMPULAN KHOTBAH SEKOLHA MINGGU HKBP MENTENG MEDAN

MAKNA NATAL Sudahkan anda tahu apakah makna Natal sebenarnya bagi kita umat Tuhan yang masih diberi-Nya kehidupan dan kesempatan untuk menikmati berkat dan anugerah-Nya, di akhir tahun 2010 ini? Setiap tahun kita merayakan natal, banyak uang dibelanjakan untuk Membelikan kado natal, banyak yang pulang ke kampung masing-masing, menghiasi gereja, rumah, Hotel-hotel, moll-mol, bahkan jalan-jalan dihiasi dengan lampu-lampu yg berkilau-kilau. Tapi yg menjadi pertannyaan bagi kita APAKAH KITA SUDAH MENGHIASI DIRI KITA SENDIRI? Sebab di I Pet 3:3-4 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, 3:4 tetapi perhiasanmu ialah MANUSIA BATINIAH yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah Pada saat-saat natal Natal seperti ini kita disibukkan dengan segala macam kegiatan atau acara yang banyak men

Zakharia 8 : 7 – 8 7 Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sesungguhnya, Aku menyelamatkan umat-Ku dari tempat terbitnya matahari sampai kepada tempat terbenamnya, 8 dan Aku akan membawa mereka pulang, supaya mereka diam di tengah-tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran. Nah adek sebelum kita masuk ke khotbah kita ketahui dulu kisah Zakharia. Zakharia adalah seorang imam yang setia kepada Allah. Zakharia mempunyai istri yaitu Elisabet mereka adalah pasangan suamis istri yg harmonis Lukas 1:6 Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Apa keteladanan mereka yg mereka perbuat adek2 Hidup Zakaria dan Elizabeth menyenangkan Tuhan. Mereka berserah pada kehendak Tuhan dan taat pada Firman Tuhan. Dan mereka melakukan itu “dihadapan Tuhan,” yaitu hanya meninggikan Tuhan saja tanpa memamerkannya dihadapan orang lain. Disitulah mereka berbe

MAZMUR 143 143:1 Mazmur Daud. Ya TUHAN, dengarkanlah doaku, berilah telinga kepada permohonanku! Jawablah aku dalam kesetiaan-Mu, demi keadilan-Mu! 143:2 Janganlah beperkara dengan hamba-Mu ini, sebab di antara yang hidup tidak seorang pun yang benar di hadapan-Mu. 143:4 Semangatku lemah lesu dalam diriku, hatiku tertegun dalam tubuhku. 143:6 Aku menadahkan tanganku kepada-Mu, jiwaku haus kepada-Mu seperti tanah yang tandus. S e l a 143:7 Jawablah aku dengan segera, ya TUHAN, sudah habis semangatku! Jangan sembunyikan wajah-Mu terhadap aku, sehingga aku seperti mereka yang turun ke liang kubur. 143:8 Perdengarkanlah kasih setia-Mu kepadaku pada waktu pagi, sebab kepada-Mulah aku percaya! Beritahukanlah aku jalan yang harus kutempuh, sebab kepada-Mulah kuangkat jiwaku. 143:9 Lepaskanlah aku dari pada musuh-musuhku, ya TUHAN, pada-Mulah aku berteduh! 143:10 Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya Roh-Mu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata! 1

           Tigapuluh dua tahun kini sudah ku jalani dibumi Indahmu menantang, memaksa untuk meresap, menjalar, menggetar, melegakan sukma? Hingga ku tertinggal jauh dari harapanku Larut dalam anganku Waktu telah berlalu sekejab Menghilang begitu saja dan meninggalkan lara di dada Kumeniti hari yang takkunjung tiba Selalu terbang membawa angan dan cita-cita Berlalu, tidak ada lagi ingatan untukmu Berhentilah mimpi yang membuatku terlena Berhentilah mimpi supaya aku tidak terlalu lama tertidur Berhentilah mimpi tuk menyakiti diriku Tegar, tergarlah kau wahai jiwaku Bagun, bangunlah kau wahai tubuhku Berdirilah kau kaki dengan kokok Yang sekiana lama terkubur Tinggallah masa lalu Biarkanlah air hujan menghannyutkan lara di dada Bersinarlah matahari Tuk menghilangkan kabut dan kenangan yang kubuat Tuhanku samaikan terus kepedihanku menjadi indah                   Kegalauanku menjadi kesan, kebimbanganku menjadi pesan                   Kemenanganku menjadikan dir

  Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus di pertanggung jawabkan pada hari penghakiman, karena menurut ucapanmu engkau akan di benarkan dan menurut ucapanmu pula engkau akan di hukum. Mat 12 36-37